04 Mei 2013

CC 201, Tulang Punggung Perkeretaapian Indonesia

Tidak ada yang menyangkal bahwa CC201 merupakan tulang punggung perkeretaapian modern Indonesia. Dari segi jumlah saja tidak ada kelas yang menyaingi populasi CC201. Saat ini tercatat lebih dari 140unit dioperasikan PT. KA, dan melayani semua jenis rangkaian kereta. Pantas disebut kalau CC201 merupakan si kuda beban, karena bisa ditemui di manapun. Mulai dari menarik rangkaian barang, batubara, semen, minyak, sampai menarik gerbong penumpang semua kelas juga kelas eksekutif. Apapun tugasnya, dipastikan CC201 selalu dapatdiandalkan. Kehadiran CC201 dapat dikatakan sebuah evolusi bagi era lokomotif diesel di Indonesia. Pada masanya kelas ini merupakan lokomotif terkuat dengan bobot yang relatif ringan. CC201 mampu menghasilkan tenaga 1800 dk dan bobotnya hanya 84 ton. Bandingkan dengan CC200, lokomotif diesel pertama Indonesia, yang hadir tahun 1953, bobotnya mencapai 96 ton sementara daya yang dihasilkan 1600 dk saja. Atau kelas BB200/BB201 buatan 1957/1964 yang berbobot sangat ringan masing-masing 75 dan 78 ton tapi daya yang dihasilkan hanya 875 dk dan 1310 dk. Dengan bobot ringan dan tenaga besar, CC201 memiliki wilayah operasi sangat luas, mulai dari pesisir yang datar, sampai ke pegunungan yang banyak tanjakan dan tikungan. Tingkat kehandalan yang tinggi ini membuat CC201tersebar di seluruh jaringan kereta api. Sehingga dapat dipahami bahwa pemerintah pada tahun 1983 dan 1992 menambah armada CC201 untuk PT. KA dengan sejumlahmodifikasi yang membuat performa si kuda beban semakin handal. Sebelum kehadiran CC202 (2000 dk) di Sumatera tahun 1986 dan CC203 (2000 dk) di Jawa tahun 1995, CC201 adalah pemegang rekor lokomotif terkuat di Indonesia.CC201 dapat dengan mudah menghela 12 gerbong penumpang sampai kecepatan 100 Km/jam di trek datar, atau 8 gerbong penumpang di trek pegunungan. Indonesia pertama kali menerima 28 unit CC201 pada tahun 1977, namun sejarah keberadaannya dapat ditelusuri sampai jauh ke tahun 1956. CC201 merupakanbuatan pabrik lokomotif terkemuka Amerika Serikat yaitu General Electric (GE). Sebelum dibabtis menjadi CC201, lokomotif ini bernama asli U-18C, yang merupakan kepanjangan dari U: UniversalSeries, 18: bertenaga 1800 dk, dan C: berkonfigurasi gandar penggerak Co’ – Co’ (3-3). Pada tahun 1956, GE meluncurkan sebuah seri lokomotif diesel baru yang diberi kode U yang berorientasi pada pasar luar negeri. Ada tujuh model yang diperkenalkan pada saat itu: U4B, U6B, U9B, U9C, U12B, U12C, dan U18C. Dari ketujuh model tersebut hanya U-18C yang ditenagai oleh mesin revolusioner GE 7FDL yang kelak meroketkan lokomotif-lokomotif seri U menjadi lokomotif diesel elektrik yang handal di seluruh dunia. Mesin GE 7FDL ini berdaya tahan prima, mudah dirawat, dan memiliki keluaran tenaga maksimal yang bervariasi tergantung jenisnya. Ada 3 jenis mesin GE 7FDL, yaitu: 7FDL-8 (2150 dk), 7FDL-12 (3300 dk), dan terakhir 7FDL-16 (4500 dk). Begitu tangguhnya mesin ini, bahkan salah satu lok keluaran terbaru GE, Blue Tiger, masih ditenagai mesin 7FDL. U-18C dengan mesin GE 7FDL-8 pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976. Bersistem DC-DC, dengan mesin V-8 supercharged yang sanggup menghasilkan tenaga sampai 1950 dk (kotor) atau 1820 dk (bersih). Seri inilah yang kelakdipesan oleh pemerintah RI untuk PJKA pada tahun 1977 dan diberi nama CC201.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan...